Senin, 05 Mei 2025

Sunscreen Aerosol Anti Ribet, Bagaimana Kualitas Proteksinya Terhadap Kulit?

Sumber : anessa.id

Sunscreen telah menjadi bagian penting dari rutinitas perawatan kulit, terutama di tengah kesadaran akan bahaya sinar UV yang meningkat. Produk tabir surya hadir dalam berbagai bentuk: krim, gel, lotion, stick, hingga yang belakangan semakin populer—sunscreen dalam bentuk aerosol spray. Sunscreen aerosol disebut-sebut sebagai solusi praktis bagi mereka yang ingin melindungi kulit tanpa ribet. Tapi, seberapa efektifkah proteksinya dibandingkan dengan sunscreen konvensional?

Praktis dan Cepat Digunakan

Keunggulan utama sunscreen aerosol tentu terletak pada kemudahannya. Dengan hanya menyemprotkan ke permukaan kulit, produk ini bisa merata dalam waktu singkat tanpa harus menyentuh kulit langsung. Ini sangat membantu terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan atau sedang terburu-buru.

Selain itu, aerosol juga lebih higienis karena mengurangi kontak tangan langsung dengan wajah atau tubuh. Bahkan, beberapa sunscreen aerosol memiliki formula transparan yang tidak meninggalkan bekas putih (white cast) dan cepat meresap ke kulit, cocok untuk semua warna kulit.

Efektivitas Proteksi UV

Meski praktis, banyak yang bertanya-tanya soal efektivitas sunscreen aerosol dalam melindungi kulit. Pada dasarnya, kualitas proteksi sunscreen—baik aerosol maupun non-aerosol—tergantung pada kandungan bahan aktif dan tingkat SPF (Sun Protection Factor) serta PA (Protection Grade of UVA).

Banyak produk aerosol yang menawarkan SPF tinggi (30–50+) dan perlindungan spektrum luas (broad spectrum), yang berarti mampu melindungi dari sinar UVA dan UVB. Ini artinya, secara teori, proteksi yang diberikan bisa setara dengan sunscreen krim atau lotion.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah cara pemakaiannya. Salah satu tantangan dari sunscreen aerosol adalah potensi pengaplikasian yang tidak merata. Semprotan yang terlalu cepat atau dari jarak yang terlalu jauh bisa menyebabkan area kulit tertentu tidak mendapatkan perlindungan maksimal. Oleh karena itu, penting untuk menyemprot dengan jarak sekitar 10–15 cm dari kulit dan memastikan seluruh area tertutup, bahkan jika perlu diratakan dengan tangan setelah penyemprotan.

Ideal untuk Touch-Up, Tapi Bukan Pengganti Utama?

Sunscreen aerosol sering direkomendasikan untuk reapplication atau touch-up, terutama di siang hari saat kulit mulai berkeringat atau setelah berenang. Karena ringan dan cepat kering, pengguna bisa menyemprot ulang tanpa merusak riasan wajah atau harus mencuci tangan lebih dulu.

Namun, untuk aplikasi pertama di pagi hari, sunscreen berbentuk lotion atau krim tetap dianggap lebih optimal karena biasanya lebih tebal dan memberi lapisan proteksi awal yang lebih stabil di kulit.

Apakah Aman?

Sunscreen aerosol umumnya aman digunakan, selama tidak disemprotkan langsung ke wajah atau dihirup dalam jumlah banyak. Untuk wajah, sebaiknya semprotkan dulu ke tangan lalu ratakan ke kulit wajah. Selain itu, gunakan di area dengan ventilasi baik agar partikel tidak terhirup berlebihan.


Sunscreen aerosol adalah pilihan modern yang sangat praktis, cocok untuk gaya hidup aktif dan mobilitas tinggi. Jika digunakan dengan benar, proteksi yang diberikan bisa setara dengan sunscreen tradisional. Meski begitu, pemahaman cara pemakaian yang tepat tetap penting agar kulit benar-benar terlindungi. 

Tampil Elegan dan Kasual dengan Flat Shoes Kekinian

Sumber : productnation.co

Flat shoes atau sepatu tanpa hak telah lama menjadi pilihan favorit banyak wanita. Nyaman, ringan, dan praktis—itulah tiga alasan utama mengapa sepatu ini selalu punya tempat di hati penggunanya. Namun, jangan salah mengira bahwa flat shoes hanya cocok untuk tampilan santai atau sederhana. Dengan model yang semakin variatif dan desain yang makin modern, flat shoes kekinian justru mampu menunjang penampilan elegan sekaligus kasual dalam berbagai kesempatan.

Di era fashion yang serba fleksibel dan dinamis seperti sekarang, memiliki sepasang flat shoes berkualitas bisa menjadi solusi gaya yang fungsional tanpa mengorbankan estetika. Lalu, bagaimana flat shoes bisa menyulap tampilan agar tetap elegan namun tetap nyaman?

Elegan Tanpa Ribet

Salah satu kekuatan flat shoes modern terletak pada desainnya yang kini semakin sophisticated. Banyak brand lokal maupun internasional menghadirkan model flat shoes dengan sentuhan elegan, seperti detail pita, aksen logam, hingga bahan suede dan kulit sintetis yang memberikan kesan mewah.

Misalnya, flat shoes dengan bentuk pointed toe (ujung meruncing) bisa memberikan ilusi kaki lebih panjang dan ramping, sehingga tampilan terlihat lebih formal meski tanpa hak tinggi. Padukan dengan dress selutut, rok pensil, atau celana bahan dan blazer, dan kamu siap menghadiri acara semi-formal atau pertemuan kerja dengan tetap terlihat profesional.

Warna-warna netral seperti nude, hitam, cokelat tua, atau navy juga bisa menjadi pilihan aman untuk menciptakan kesan elegan yang tak lekang oleh waktu.

Kasual dan Tetap Stylish

Tak hanya untuk tampilan formal, flat shoes juga sangat cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Berkat ragam model kekinian, seperti loafers, mary jane, slip-on, atau espadrilles, kamu bisa menyesuaikannya dengan gaya personal dan aktivitas harianmu.

Untuk tampilan kasual, cukup padukan flat shoes dengan jeans high-waist dan kemeja longgar, atau dengan rok midi dan kaus polos. Pilihan warna cerah seperti pastel, putih, atau motif floral juga bisa menambahkan kesan segar dan muda pada penampilan.

Beberapa brand bahkan mengembangkan flat shoes dengan sol empuk dan material breathable, menjadikannya ideal untuk kamu yang aktif bergerak atau bepergian jauh.

Fleksibel dan Ramah Aktivitas

Flat shoes memang dikenal sebagai sahabat terbaik bagi wanita aktif. Tidak hanya nyaman digunakan dalam waktu lama, sepatu ini juga mudah dipadukan dengan berbagai outfit. Dari suasana kantor, kafe, hingga jalan-jalan santai di pusat perbelanjaan—flat shoes mampu menyesuaikan diri tanpa menghilangkan gaya.

Selain itu, banyak brand lokal kini menawarkan flat shoes dengan desain yang up-to-date dan harga terjangkau. Dengan kualitas yang tidak kalah dari brand luar, kamu bisa tampil gaya sekaligus mendukung produk dalam negeri.


Flat shoes kekinian membuktikan bahwa tampil elegan tidak harus selalu menggunakan high heels, dan tampil kasual tidak harus berarti asal-asalan. Dengan pemilihan model, warna, dan bahan yang tepat, flat shoes bisa menjadi fashion item andalan yang menyatukan kenyamanan dan keindahan dalam satu langkah. 

Budaya Jalan Kaki Menjadi Hal Istimewa di Indonesia, Sedangkan di Jepang adalah Hal Lumrah

 

Sumber : japantrips.id

Jalan kaki, aktivitas yang sederhana dan menyehatkan ini ternyata memiliki makna yang sangat berbeda di dua negara Asia: Indonesia dan Jepang. Di Jepang, jalan kaki adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang dianggap lumrah dan bahkan membentuk budaya masyarakatnya. Namun di Indonesia, jalan kaki justru sering dianggap sebagai aktivitas yang “istimewa” atau bahkan “tidak biasa” bagi sebagian besar penduduk, terutama di kota-kota besar.

Fenomena ini menarik untuk dikaji. Mengapa budaya jalan kaki begitu mengakar dalam keseharian masyarakat Jepang, sementara di Indonesia masih menjadi sesuatu yang kurang umum?

Jepang: Jalan Kaki sebagai Bagian dari Gaya Hidup

Di Jepang, jalan kaki adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Anak-anak sejak usia dini terbiasa berjalan kaki ke sekolah tanpa diantar orang tua. Masyarakat Jepang dari berbagai usia pun kerap berjalan kaki ke stasiun, ke tempat kerja, atau sekadar berbelanja. Bahkan, berjalan sejauh 1–2 kilometer dianggap hal yang sangat wajar.

Hal ini didukung oleh infrastruktur kota yang ramah pejalan kaki: trotoar lebar dan bersih, penyeberangan yang aman, serta transportasi publik yang terintegrasi. Budaya disiplin dan tepat waktu juga membuat masyarakat Jepang lebih memilih berjalan kaki ketimbang terjebak kemacetan.

Selain itu, kesadaran akan kesehatan dan lingkungan juga tinggi. Jalan kaki bukan hanya cara untuk beraktivitas, tetapi juga bentuk gaya hidup sehat dan efisien.

Indonesia: Jalan Kaki Bukan Prioritas

Sebaliknya, di Indonesia—terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan—jalan kaki sering kali bukan pilihan utama. Banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, bahkan untuk jarak yang relatif dekat. Jalan kaki justru dianggap sebagai opsi terakhir jika tidak ada kendaraan, atau bahkan dipandang sebelah mata.

Hal ini diperparah oleh infrastruktur yang tidak mendukung: trotoar sempit, rusak, atau digunakan oleh pedagang kaki lima dan pengendara motor. Belum lagi minimnya rasa aman dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Berjalan kaki di tengah polusi, terik matahari, dan risiko kecelakaan membuat orang enggan melakukannya.

Menariknya, saat ada program car free day atau kampanye “jalan kaki sehat,” barulah aktivitas ini menjadi sesuatu yang dianggap spesial. Kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan setiap hari justru menjadi acara akhir pekan yang hanya dilakukan sesekali.

Perbedaan Perspektif dan Budaya Mobilitas

Salah satu penyebab utamanya adalah perbedaan dalam membangun budaya mobilitas. Di Jepang, berjalan kaki adalah bagian dari sistem transportasi yang dirancang matang dan terintegrasi. Sementara di Indonesia, sistem transportasi publik masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya terhubung dengan baik ke kawasan perumahan atau tempat kerja.

Selain itu, gaya hidup konsumtif dan simbol status juga berperan. Kendaraan pribadi masih dianggap sebagai simbol keberhasilan, sedangkan berjalan kaki kadang dipandang sebagai “tidak mampu.”


Jalan kaki seharusnya menjadi hal biasa dan positif di mana pun, bukan sesuatu yang dianggap istimewa atau hanya tren sesaat. Belajar dari Jepang, Indonesia bisa mulai membangun budaya jalan kaki dengan memperbaiki infrastruktur, memberikan edukasi, dan mengubah cara pandang masyarakat terhadap mobilitas. Karena pada akhirnya, berjalan kaki bukan hanya soal jarak, tapi juga soal kesehatan, kesadaran lingkungan, dan kualitas hidup.

Era Serba Modern Namun Weton Masih Menjadi Kepercayaan Valid, Apa Penyebabnya?

Sumber : okinews.bacakoran.co

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan modernisasi kehidupan, masyarakat Indonesia—khususnya di wilayah Jawa—masih mempertahankan berbagai tradisi leluhur, salah satunya adalah kepercayaan terhadap weton. Dalam budaya Jawa, weton adalah sistem penanggalan yang menggabungkan kalender Jawa dan kalender masehi, yang diyakini mampu memberikan informasi tentang karakter, jodoh, rezeki, hingga nasib seseorang.

Yang menarik, meski hidup di era serba digital, kepercayaan terhadap weton tidak memudar, bahkan tetap dianggap valid dan penting dalam berbagai keputusan hidup, seperti memilih hari baik untuk menikah, memulai usaha, atau menentukan arah hidup. Lalu, apa yang membuat weton tetap bertahan dan dipercaya oleh masyarakat modern?

Warisan Budaya yang Mengakar Kuat

Kepercayaan terhadap weton bukan sekadar tradisi, tetapi sudah menjadi bagian dari identitas budaya Jawa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Banyak keluarga masih mengajarkan pentingnya memahami weton kepada anak cucu mereka sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai leluhur. Dalam masyarakat yang masih menghormati adat, weton dianggap bukan takhayul, melainkan panduan hidup yang terbukti membawa keharmonisan dan ketenangan.

Kombinasi Spiritual dan Psikologis

Di balik tradisi ini, terdapat unsur spiritual yang membuat weton terasa relevan. Banyak orang percaya bahwa setiap manusia memiliki "energi" atau "aura" tertentu yang bisa dikenali melalui weton-nya. Hal ini memberikan rasa kepastian dan kontrol terhadap hal-hal yang sulit dijelaskan secara logika, seperti kecocokan pasangan atau nasib usaha.

Dari sisi psikologi, weton juga memberi efek sugesti yang positif. Ketika seseorang meyakini hari tertentu membawa keberuntungan, ia cenderung bertindak lebih percaya diri dan optimis—dua hal yang memang diperlukan dalam meraih keberhasilan. Efek ini secara tidak langsung memperkuat keyakinan bahwa weton “berfungsi”.

Adaptasi dengan Teknologi

Menariknya, kepercayaan terhadap weton tidak tergilas oleh zaman, melainkan beradaptasi dengannya. Kini, perhitungan weton bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi smartphone atau situs daring. Banyak konten kreator juga membahas weton di YouTube dan TikTok, menjadikannya lebih mudah diakses dan diterima oleh generasi muda.

Ini menunjukkan bahwa meskipun media penyampaiannya berubah, esensi weton tetap hidup dan bahkan menjangkau audiens yang lebih luas. Anak-anak muda yang hidup di era digital pun mulai penasaran dengan makna weton-nya dan mencari pemahaman baru tentang dirinya melalui perspektif budaya.

Mencari Keseimbangan di Tengah Ketidakpastian

Hidup di zaman modern sering kali identik dengan stres, persaingan tinggi, dan ketidakpastian. Dalam kondisi ini, kepercayaan tradisional seperti weton bisa menjadi pegangan yang menenangkan. Bagi banyak orang, weton adalah cara untuk memahami diri, menjalin relasi yang lebih baik, dan membuat keputusan hidup yang dirasa lebih bijak.


Kepercayaan terhadap weton tetap bertahan karena ia bukan hanya tradisi, tetapi juga cermin dari kebutuhan manusia untuk memahami hidup secara lebih mendalam. Di era modern sekalipun, nilai-nilai budaya dan spiritual tetap relevan selama mampu beradaptasi dan memberi makna. Weton, bagi sebagian besar masyarakat, bukan sekadar angka atau hari lahir—melainkan kearifan lokal yang menyatu dengan cara mereka memandang dunia.

Minggu, 04 Mei 2025

Acara TV yang Mengedukasi Semakin Berkurang, Minat Penonton Beralih ke Acara Gosip

Sumber : merdeka.com

Televisi dahulu menjadi salah satu sumber utama informasi dan edukasi masyarakat. Beragam acara dokumenter, kuis pengetahuan, hingga tayangan bertema budaya dan sains pernah mendominasi layar kaca. Namun, belakangan ini terjadi pergeseran signifikan dalam dunia pertelevisian Indonesia. Tayangan edukatif kian langka, digantikan oleh acara hiburan ringan, khususnya acara gosip yang menyasar kehidupan selebriti dan isu viral.

Fenomena ini memunculkan kekhawatiran tentang menurunnya kualitas tontonan masyarakat, khususnya di kalangan anak muda dan remaja. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

Menurunnya Tayangan Edukatif

Jika menilik kembali acara-acara televisi pada era 1990-an hingga awal 2000-an, kita bisa menyebutkan banyak tayangan edukatif yang tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur. Sebut saja "Kata Berkait", "Si Bolang", "Laptop Si Unyil", hingga dokumenter alam di TVRI atau Metro TV yang membahas sains dan budaya lokal.

Kini, acara-acara semacam itu semakin sulit ditemukan pada jam tayang utama (prime time). Stasiun TV lebih banyak menayangkan sinetron, variety show, dan acara gosip yang dinilai lebih “menjual” dan menarik rating tinggi. Akibatnya, acara dengan nilai pendidikan perlahan tersingkir ke jam tayang tak strategis atau bahkan dihentikan sama sekali.

Gosip Sebagai Konsumsi Populer

Tak bisa dipungkiri, acara gosip memiliki daya tarik tersendiri. Cerita mengenai kehidupan pribadi selebriti, konflik, dan drama membuat penonton merasa terhibur sekaligus penasaran. Format yang ringan, penuh sensasi, dan dikemas dengan gaya santai membuat acara gosip mudah dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat.

Sayangnya, tayangan seperti ini sering kali menitikberatkan pada konflik, isu pribadi yang belum tentu terverifikasi, hingga narasi negatif yang bisa menimbulkan persepsi keliru. Meskipun menarik secara hiburan, tayangan jenis ini minim kontribusi terhadap pengayaan wawasan penonton.

Perubahan Selera dan Budaya Konsumsi Media

Perubahan pola konsumsi media juga turut memengaruhi minat masyarakat terhadap tayangan edukatif. Gen Z dan milenial kini lebih banyak beralih ke platform digital seperti YouTube, TikTok, dan podcast untuk mencari konten informatif. Di sisi lain, televisi berusaha mengejar rating dengan memprioritaskan program yang cepat menarik perhatian meski tidak selalu berkualitas.

Stasiun TV pun menghadapi dilema: mempertahankan idealisme program edukatif dengan risiko minim penonton, atau menyajikan hiburan ringan yang laris manis tetapi kurang mendidik.

Harapan Akan Perubahan

Meski acara edukatif berkurang, bukan berarti harapan itu hilang. Beberapa program seperti "Kick Andy", "Mata Najwa", dan dokumenter lokal masih menjadi contoh bahwa edukasi dan hiburan bisa berjalan beriringan. Namun, perlu dukungan dari masyarakat untuk kembali menghargai dan menuntut tayangan berkualitas.

Peran pemerintah dan lembaga penyiaran juga krusial dalam memastikan adanya kebijakan tayangan yang seimbang, termasuk memberikan ruang untuk program-program edukatif yang kreatif dan menarik.


Berkurangnya tayangan edukatif di televisi merupakan cerminan dari pergeseran minat penonton dan tekanan industri media. Di tengah dominasi acara gosip, penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih tontonan, serta mendorong hadirnya program yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerdaskan. Karena pada akhirnya, apa yang kita tonton turut membentuk cara berpikir dan budaya bangsa.

Brand Sepatu Lokal Tak Kalah Saing dengan Brand Luar

Sumber : mldspot.com

Dulu, produk sepatu lokal sering kali dipandang sebelah mata dan dianggap kalah kualitas dibanding brand luar negeri. Namun, anggapan tersebut kini mulai memudar. Dalam beberapa tahun terakhir, brand sepatu lokal Indonesia menunjukkan perkembangan pesat, baik dari segi desain, kualitas, maupun strategi pemasaran. Bahkan, beberapa brand lokal berhasil menembus pasar internasional dan mendapatkan pengakuan global. Jadi, apakah sepatu lokal benar-benar bisa bersaing? Jawabannya: ya, dan mereka bahkan telah membuktikannya.

Inovasi dan Desain yang Relevan

Salah satu kekuatan utama brand sepatu lokal masa kini adalah kemampuannya mengikuti tren dan menghadirkan desain yang relevan dengan gaya hidup anak muda. Brand seperti Compass, Pijakbumi, dan Brodo menawarkan model yang tak hanya nyaman, tetapi juga estetis dan stylish. Desain minimalis, retro, hingga streetwear menjadi andalan yang membuat sepatu lokal cocok dipadupadankan dengan berbagai outfit kekinian.

Tak hanya itu, brand lokal kini lebih berani mengeksplorasi identitas budaya Indonesia. Contohnya, Pijakbumi mengangkat nilai-nilai keberlanjutan dan kearifan lokal dalam desainnya. Hasilnya adalah produk yang tak hanya enak dipakai, tapi juga membawa nilai lebih dalam hal storytelling dan filosofi.

Kualitas Material yang Kompetitif

Dulu, perbedaan kualitas antara sepatu lokal dan brand luar cukup terasa. Namun kini, banyak brand lokal menggunakan material premium seperti kulit asli, kanvas berkualitas tinggi, dan sol dengan teknologi modern yang mampu bersaing dengan sepatu impor. Proses produksi juga dilakukan dengan lebih teliti, beberapa bahkan dikerjakan secara handmade atau semi-handmade untuk menjaga presisi dan kenyamanan.

Brodo, misalnya, dikenal sebagai pelopor sepatu kulit lokal dengan kualitas pengerjaan yang rapi dan tahan lama. Mereka juga terus berinovasi dalam penggunaan material yang ramah lingkungan dan meningkatkan standar produksi.

Harga yang Lebih Terjangkau

Salah satu keunggulan sepatu lokal adalah harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan brand luar dengan kualitas setara. Hal ini membuat produk lokal menjadi alternatif menarik bagi konsumen yang ingin tampil gaya tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Dengan harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1 jutaan, konsumen sudah bisa mendapatkan sepatu yang trendi dan tahan lama.

Dukungan Komunitas dan Media Sosial

Kebangkitan brand sepatu lokal juga tidak lepas dari dukungan komunitas dan peran media sosial. Generasi muda Indonesia kini lebih sadar akan pentingnya mendukung produk dalam negeri. Kampanye seperti #BanggaBuatanIndonesia dan kolaborasi kreatif dengan musisi, seniman, atau influencer lokal turut memperkuat eksistensi brand lokal di tengah ketatnya persaingan pasar.

Beberapa brand bahkan berhasil menciptakan hype yang setara dengan brand global, seperti Compass yang sempat viral karena antrian panjang saat rilis produk edisi terbatas.


Brand sepatu lokal telah berkembang jauh dari sekadar “alternatif murah.” Mereka kini berdiri sejajar dengan brand internasional dalam hal kualitas, desain, dan nilai. Dengan semangat inovatif, kearifan lokal, dan dukungan masyarakat, sepatu lokal Indonesia siap bersaing, tidak hanya di pasar domestik, tapi juga di kancah global.

Takut Menikah di Kalangan Gen Z Makin Marak, Apa Penyebabnya?

Sumber : kompas.com

Fenomena takut menikah atau gamophobia kini semakin banyak ditemukan di kalangan Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010-an. Di media sosial, pernyataan seperti “menikah bukan prioritas,” “lebih baik sendiri,” atau “pernikahan itu menakutkan” semakin sering muncul dari mereka yang masih berusia muda. Tren ini menandakan adanya pergeseran cara pandang terhadap institusi pernikahan dibandingkan generasi sebelumnya. Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab ketakutan terhadap pernikahan ini?

Trauma Keluarga dan Pengalaman Buruk

Banyak Gen Z yang tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik atau menyaksikan langsung keretakan rumah tangga orang tua mereka. Perceraian yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir telah meninggalkan jejak emosional yang dalam. Tak sedikit dari mereka yang menganggap pernikahan sebagai sumber penderitaan, bukan kebahagiaan. Ketakutan akan mengulang kesalahan yang sama menjadi alasan kuat mereka memilih untuk menjauhi pernikahan.

Tekanan Ekonomi

Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga menjadi faktor utama. Biaya hidup yang tinggi, harga rumah yang melonjak, serta sulitnya mencari pekerjaan yang layak membuat banyak Gen Z merasa belum siap secara finansial untuk membangun rumah tangga. Alih-alih menikah, mereka lebih memilih fokus pada karier dan kestabilan ekonomi pribadi terlebih dahulu.

Selain itu, mereka sadar bahwa pernikahan bukan sekadar soal cinta, tetapi juga menyangkut tanggung jawab ekonomi yang besar. Konsep “menikah harus mapan” masih kuat di kalangan masyarakat, sehingga banyak anak muda merasa tertekan oleh standar tersebut.

Perubahan Nilai dan Prioritas Hidup

Gen Z dikenal sebagai generasi yang lebih individualistis dan terbuka terhadap berbagai bentuk kebebasan hidup. Mereka lebih menghargai waktu untuk mengenal diri sendiri, mengeksplorasi minat dan passion, serta membangun kehidupan yang bermakna secara personal. Pernikahan sering kali dianggap bisa menghambat kebebasan itu.

Ditambah lagi, konsep keluarga tidak lagi selalu berarti pernikahan tradisional. Beberapa dari mereka lebih terbuka pada alternatif seperti cohabitation (tinggal bersama tanpa menikah) atau memilih hidup tanpa pasangan tetap.

Pengaruh Media Sosial dan Informasi

Media sosial menjadi platform yang sangat mempengaruhi pandangan Gen Z. Di satu sisi, mereka melihat banyak kisah pernikahan yang bahagia. Namun di sisi lain, tak sedikit juga kisah kegagalan, perselingkuhan, dan tekanan dalam rumah tangga yang viral dan membentuk opini negatif terhadap pernikahan.

Gen Z juga lebih mudah mengakses berbagai informasi mengenai kesehatan mental dan hubungan toksik. Kesadaran ini membuat mereka lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan besar, seperti menikah.


Takut menikah di kalangan Gen Z bukanlah sekadar tren sesaat, melainkan refleksi dari perubahan sosial, ekonomi, dan nilai-nilai hidup yang berkembang. Mereka bukan tidak menghargai pernikahan, tetapi lebih selektif dan realistis dalam memandangnya. Ketimbang terburu-buru menikah karena tekanan sosial, Gen Z lebih memilih menunggu waktu yang tepat dan pasangan yang benar-benar sejalan.

Sabtu, 03 Mei 2025

Sepatu Boots Kembali Menjadi Tren, Apa Istimewanya?

Sumber : mybest.com

Mode selalu berputar, dan tahun ini, sepatu boots kembali mengambil sorotan sebagai tren fashion yang digandrungi banyak kalangan. Dari panggung runway internasional hingga street style lokal, boots muncul dalam berbagai model dan gaya, menunjukkan fleksibilitas serta daya tariknya yang tak lekang oleh waktu. Tapi sebenarnya, apa yang membuat sepatu boots kembali digemari dan apa yang istimewa dari jenis alas kaki ini?

Simbol Kekuatan dan Gaya

Sejak lama, boots bukan sekadar pelindung kaki. Ia merupakan simbol kekuatan, ketangguhan, dan statement gaya yang kuat. Awalnya digunakan oleh para pekerja keras dan militer, boots kemudian diadaptasi oleh dunia fashion menjadi elemen penting dalam berbagai penampilan, mulai dari kasual hingga formal. Kini, boots menjadi representasi dari karakter seseorang—berani, percaya diri, dan penuh gaya.

Ragam Model untuk Berbagai Gaya

Salah satu keunggulan sepatu boots adalah variasinya yang sangat luas. Ada ankle boots yang simpel dan cocok untuk sehari-hari, combat boots yang memberikan kesan edgy, hingga knee-high boots yang menambah kesan glamor dan elegan. Para desainer ternama seperti Prada, Balenciaga, hingga lokal seperti Danjyo Hiyoji juga mulai memasukkan boots dalam koleksi terbaru mereka, menyesuaikan dengan tren urban dan minimalis yang sedang naik daun.

Untuk pria, boots memberikan kesan maskulin dan modern, cocok dipadukan dengan celana jeans atau chino. Sementara bagi wanita, boots bisa menjadi aksen fashion yang mempertegas kepribadian—baik dalam gaya kasual, feminin, maupun bold. Inilah fleksibilitas boots yang membuatnya kembali naik daun.

Cocok untuk Segala Musim

Tren fashion musim gugur dan dingin memang identik dengan boots. Namun belakangan, boots tidak lagi dibatasi oleh musim. Di negara tropis seperti Indonesia, boots tetap bisa digunakan sepanjang tahun. Model boots dengan bahan ringan dan sol yang breathable kini banyak dijumpai, memungkinkan penggunanya tetap tampil gaya tanpa mengorbankan kenyamanan.

Selain itu, banyak brand yang kini merancang boots dengan material ramah lingkungan dan teknologi antilembap, menjadikannya pilihan cerdas untuk konsumen yang peduli terhadap isu keberlanjutan.

Tren Sosial Media dan Budaya Pop

Tak dapat dipungkiri, kebangkitan tren boots juga dipengaruhi oleh media sosial dan budaya pop. Influencer dan selebriti dunia seperti Hailey Bieber, BTS, dan Zendaya kerap tampil dengan boots dalam berbagai kesempatan. Hal ini memicu banyak penggemar untuk mengikuti gaya mereka, menjadikan boots sebagai bagian dari identitas fashion modern.

Platform seperti Instagram dan TikTok juga memainkan peran penting. Video mix-and-match boots dengan outfit lain viral dan menginspirasi generasi muda untuk bereksperimen dengan gaya mereka.


Kembalinya sepatu boots sebagai tren bukanlah kebetulan. Ia menawarkan kombinasi antara gaya, fungsi, dan karakter yang kuat. Dengan berbagai pilihan model dan kesesuaian terhadap berbagai musim serta kesempatan, boots telah berkembang dari sekadar alas kaki menjadi elemen penting dalam ekspresi diri. Jadi, jika Anda ingin tampil berbeda dan percaya diri, mungkin sudah waktunya memberi tempat khusus untuk sepasang boots dalam koleksi Anda.

Peran Teknologi dalam Mengubah Gaya Hidup Manusia di Era Digital

Sumber : attila.go.id

Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa dampak besar, mulai dari cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, hingga cara kita mengelola kehidupan sehari-hari. Tak hanya di dunia profesional, tetapi juga dalam kehidupan sosial, keluarga, hingga kehidupan pribadi, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita.

Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah dalam komunikasi. Dulu, untuk berkomunikasi dengan orang yang berada di tempat yang jauh, kita harus bergantung pada surat, telepon, atau telegram. Kini, dengan kemajuan teknologi internet dan ponsel pintar, kita bisa berkomunikasi dalam hitungan detik melalui aplikasi pesan instan, video call, atau media sosial. Komunikasi tidak lagi terhalang jarak, waktu, dan biaya. Hal ini mempermudah hubungan sosial, baik itu dalam konteks pribadi maupun profesional.

Selain itu, pendidikan juga merasakan dampak besar dari perkembangan teknologi. Dulu, proses belajar mengajar hanya bisa dilakukan di ruang kelas dengan tatap muka. Kini, dengan adanya platform e-learning dan kursus online, siapa pun bisa belajar di mana saja dan kapan saja. Teknologi seperti video conference, aplikasi pembelajaran, serta alat kolaborasi daring memungkinkan akses pendidikan lebih merata. Bahkan, di masa pandemi COVID-19, pembelajaran jarak jauh menjadi solusi utama untuk menjaga kelangsungan pendidikan tanpa harus bertemu langsung.

Di bidang pekerjaan, teknologi telah merubah cara kita bekerja secara drastis. Sistem otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) mengubah cara bisnis berjalan. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan manual kini digantikan oleh mesin atau perangkat lunak yang dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan akurat. Penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, video conference, dan cloud computing telah memungkinkan banyak orang bekerja dari rumah, menciptakan konsep kerja fleksibel atau remote working. Hal ini tidak hanya mengubah tempat kerja, tetapi juga memberikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Teknologi juga berperan dalam bidang hiburan dan media. Dulu, orang menghabiskan waktu untuk menonton televisi atau membaca koran fisik untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Kini, berkat internet dan platform streaming seperti YouTube, Netflix, dan Spotify, hiburan bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, memungkinkan orang untuk berbagi kehidupan mereka secara langsung dan berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Teknologi telah menciptakan bentuk hiburan yang lebih personal dan dapat disesuaikan dengan preferensi individu.

Tak hanya dalam aspek hiburan, belanja dan keuangan pun telah mengalami transformasi digital. E-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee memungkinkan konsumen membeli barang tanpa perlu pergi ke toko fisik. Bahkan transaksi keuangan, seperti pembayaran tagihan atau transfer uang, kini bisa dilakukan secara online melalui aplikasi perbankan dan dompet digital, mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau ATM.

Namun, di balik semua kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan teknologi, ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti masalah keamanan data dan ketergantungan teknologi. Penggunaan teknologi yang tidak bijak bisa berdampak negatif pada kehidupan, seperti ancaman privasi, kecanduan internet, atau pengaruh buruk media sosial terhadap kesehatan mental.

Secara keseluruhan, teknologi telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia di era digital ini. Dengan segala kemudahan dan efisiensi yang ditawarkannya, kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi agar tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.

Jumat, 02 Mei 2025

Menata dan Membersihkan Kamar: Langkah Awal Menuju Hidup Lebih Teratur

Sumber : Pojoksatu.id

Kamar tidur sering kali menjadi tempat paling pribadi dalam sebuah rumah. Di ruang inilah kita beristirahat, merenung, belajar, hingga menyusun rencana masa depan. Namun, sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa kondisi kamar mencerminkan pola hidup seseorang. Kamar yang berantakan dan kotor bisa menjadi tanda dari gaya hidup yang kurang teratur. Sebaliknya, kamar yang bersih dan tertata rapi sering kali menjadi indikator bahwa pemiliknya memiliki kebiasaan hidup yang disiplin dan seimbang.

Menata dan membersihkan kamar bukanlah pekerjaan yang sia-sia atau sekadar untuk keindahan visual semata. Aktivitas ini sebenarnya adalah langkah awal menuju hidup yang lebih teratur dan produktif. Ketika kita terbiasa menjaga kerapian kamar, kita melatih diri untuk bertanggung jawab atas ruang pribadi. Hal ini secara tidak langsung membentuk kebiasaan positif lain, seperti disiplin waktu, kebiasaan membereskan hal kecil, serta kemampuan mengatur prioritas.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menyortir barang-barang yang tidak perlu. Banyak kamar terlihat penuh dan berantakan bukan karena kecil, melainkan karena terlalu banyak barang yang sebenarnya jarang digunakan. Dengan membuang atau menyumbangkan barang yang tidak terpakai, ruang menjadi lebih lega dan lebih mudah ditata. Ini juga memberikan efek psikologis berupa perasaan ringan dan lega karena tidak terbebani oleh hal-hal yang tidak diperlukan.

Selanjutnya, penting untuk memiliki sistem penyimpanan yang baik. Rak, kotak penyimpanan, gantungan, atau laci yang tertata bisa membantu mempermudah proses mencari barang dan menjaga kebersihan. Saat semua barang memiliki tempatnya masing-masing, risiko kamar menjadi berantakan akan jauh berkurang. Menjadwalkan waktu rutin untuk membersihkan kamar, misalnya seminggu sekali, juga sangat membantu menjaga konsistensi kebersihan.

Dari sisi psikologis, kamar yang bersih dan rapi memberi rasa nyaman, aman, dan menenangkan. Saat bangun di pagi hari dan melihat kamar dalam kondisi rapi, kita akan lebih termotivasi untuk menjalani hari dengan semangat. Sebaliknya, bangun di tempat yang berantakan bisa membuat kita merasa malas dan tidak fokus. Keteraturan di ruang pribadi membawa dampak besar pada keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.

Menariknya, banyak orang sukses memiliki kebiasaan menjaga kebersihan dan kerapian ruang pribadinya. Hal ini bukan kebetulan. Hidup yang terorganisir dimulai dari hal-hal kecil, seperti merapikan tempat tidur setiap pagi, membuang sampah setiap hari, atau melipat pakaian setelah dicuci. Meski tampak sepele, kebiasaan ini memperkuat karakter disiplin dan tanggung jawab dalam jangka panjang.

Sebagai penutup, menata dan membersihkan kamar bukan hanya soal kebersihan fisik, melainkan juga kebersihan pikiran dan arah hidup. Kamar yang tertata mencerminkan pikiran yang terorganisir. Dengan memulai dari hal sederhana seperti kamar, kita sedang membentuk dasar untuk hidup yang lebih tertib, sehat, dan penuh kendali. 

Perkembangan Internet of Things (IoT) dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Sehari-hari

Sumber : cloudcomputing.id

Internet of Things (IoT) adalah istilah yang merujuk pada konsep di mana perangkat-perangkat fisik saling terhubung melalui jaringan internet dan mampu mengirim serta menerima data. Perangkat ini bisa berupa apa saja, mulai dari alat rumah tangga, kendaraan, hingga sistem industri. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan IoT telah mengalami kemajuan pesat dan memberikan dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh paling nyata dari penerapan IoT adalah pada rumah pintar (smart home). Dengan bantuan perangkat IoT, pengguna bisa mengendalikan lampu, AC, kamera pengawas, bahkan mesin kopi dari jarak jauh menggunakan ponsel pintar. Sistem ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga membantu efisiensi energi dan keamanan. Misalnya, lampu yang otomatis mati saat tidak ada orang di ruangan atau kamera yang memberi notifikasi langsung saat mendeteksi gerakan mencurigakan.

Di bidang kesehatan, IoT juga memberikan kontribusi besar. Alat kesehatan seperti smartwatch dan fitness tracker dapat memantau detak jantung, tekanan darah, hingga pola tidur pengguna. Data yang dikumpulkan ini bisa dikirim secara real-time kepada dokter untuk analisis lebih lanjut. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan dan penanganan yang lebih cepat dan tepat. Bahkan, rumah sakit kini mulai mengintegrasikan sistem IoT untuk memantau kondisi pasien secara otomatis, meningkatkan efisiensi pelayanan medis.

Dalam transportasi, teknologi IoT berperan penting dalam pengembangan kendaraan cerdas dan sistem lalu lintas pintar. Mobil dengan sistem navigasi terhubung, sensor parkir otomatis, dan fitur keselamatan berbasis data menjadi bukti nyata peran IoT. Di tingkat kota, pemerintah mulai menerapkan smart traffic system yang mengatur lampu lalu lintas berdasarkan kondisi jalan secara real-time untuk mengurangi kemacetan.

Sektor pertanian dan industri pun ikut terdampak. Di pertanian, sensor berbasis IoT dapat digunakan untuk memantau kelembapan tanah, cuaca, dan kebutuhan air tanaman. Ini memungkinkan petani mengambil keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan lahan. Sementara di industri, teknologi ini membantu dalam pengawasan mesin, mendeteksi kerusakan lebih dini, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Meski manfaatnya sangat besar, perkembangan IoT juga menimbulkan beberapa tantangan, terutama dari segi keamanan dan privasi. Karena perangkat IoT saling terhubung dan mengumpulkan data secara terus-menerus, risiko kebocoran informasi pribadi menjadi perhatian utama. Maka dari itu, pengembangan sistem keamanan siber yang kuat sangat penting untuk mendukung ekosistem IoT yang sehat dan aman.

Secara keseluruhan, IoT telah dan akan terus membawa perubahan besar dalam cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Teknologi ini mengubah banyak hal menjadi lebih efisien, praktis, dan terhubung. Di masa depan, peran IoT diperkirakan akan semakin luas, dan manusia akan semakin bergantung pada kecanggihan perangkat yang mampu berpikir dan berkomunikasi secara otomatis.

Dampak Kamar yang Kotor terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

Sumber : olymplast.co.id

Kamar tidur adalah ruang pribadi yang menjadi tempat kita beristirahat dan memulihkan energi setelah beraktivitas sepanjang hari. Namun, sering kali kamar diabaikan kebersihannya karena dianggap sebagai ruang yang tidak dilihat orang lain. Padahal, kebersihan kamar memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Kamar yang kotor dan berantakan dapat menjadi sumber berbagai masalah yang tidak terlihat langsung, namun berdampak serius jika dibiarkan terus-menerus.

Dari segi kesehatan fisik, kamar yang kotor menjadi tempat yang ideal bagi berkembangnya berbagai jenis kuman, bakteri, tungau, bahkan jamur. Debu yang menumpuk di sudut ruangan, di atas meja, atau pada perabotan seperti kasur dan gorden dapat memicu alergi, asma, serta gangguan pernapasan lainnya. Selain itu, sampah yang menumpuk dan sisa makanan yang tidak dibersihkan bisa mengundang serangga seperti semut, lalat, atau bahkan tikus, yang semuanya membawa risiko penyakit.

Kamar yang jarang dibersihkan juga cenderung menjadi lembap, terutama jika tidak memiliki ventilasi yang baik. Lingkungan yang lembap menjadi tempat favorit bagi pertumbuhan jamur, terutama di area kasur, bantal, atau dinding. Jamur ini dapat menyebabkan iritasi kulit, infeksi pernapasan, serta memperparah kondisi seperti sinusitis. Oleh karena itu, menjaga kamar tetap bersih dan kering adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan fisik kita.

Selain aspek fisik, kebersihan kamar juga sangat memengaruhi kesehatan mental. Kamar yang berantakan cenderung menciptakan rasa stres dan ketidaknyamanan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang kacau dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Akibatnya, seseorang menjadi lebih mudah cemas, sulit berkonsentrasi, dan bahkan bisa mengalami gangguan tidur.

Kamar yang tidak rapi juga dapat menciptakan perasaan tidak teratur dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita bangun di tempat yang penuh dengan barang berserakan, kita akan sulit merasa segar dan siap menjalani hari. Sebaliknya, kamar yang bersih dan tertata rapi memberikan kesan tenang dan nyaman, sehingga membantu menciptakan suasana hati yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas.

Kebersihan kamar juga mencerminkan pola pikir dan kebiasaan hidup seseorang. Menjaga kamar tetap bersih menunjukkan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap lingkungannya dan peduli terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya, kamar yang terus-menerus kotor dan tidak terurus bisa menjadi tanda adanya masalah emosional atau kurangnya motivasi dalam menjalani rutinitas harian.

Menjaga kebersihan kamar bukanlah tugas yang berat jika dilakukan secara konsisten. Cukup dengan membersihkan debu secara rutin, membuang sampah setiap hari, mencuci sprei dan sarung bantal secara berkala, serta menata barang pada tempatnya, kamar bisa tetap menjadi ruang yang sehat dan nyaman.

Sebagai penutup, jangan remehkan dampak dari kamar yang kotor. Selain mengancam kesehatan fisik, kamar yang tidak bersih juga bisa mengganggu kesehatan mental dan keseimbangan hidup Anda. Jadikan kamar sebagai tempat perlindungan yang bersih, rapi, dan menenangkan, karena dari situlah kualitas hidup Anda bisa meningkat.

Kamis, 01 Mei 2025

Eksplorasi Alam Jogja: Keindahan Pantai Selatan hingga Pegunungan Menoreh

Sumber : Tinemu

Yogyakarta bukan hanya terkenal karena kekayaan budaya dan warisan sejarahnya, tetapi juga karena pesona alamnya yang luar biasa. Dari garis pantai di selatan hingga pegunungan yang menjulang di barat, alam Jogja menyajikan panorama yang memesona dan beragam. Bagi para pecinta alam dan petualangan, Yogyakarta adalah destinasi yang tak akan mengecewakan.

Salah satu daya tarik utama alam Jogja terletak di wilayah selatan, tepatnya di Kabupaten Gunungkidul. Wilayah ini dikenal memiliki deretan pantai yang cantik dan masih alami. Pantai-pantai seperti Pantai Indrayanti, Pantai Pok Tunggal, dan Pantai Drini menawarkan pasir putih bersih dan air laut yang jernih. Masing-masing pantai memiliki karakteristik tersendiri, dari tebing karst yang dramatis hingga spot snorkeling yang menakjubkan. Beberapa pantai bahkan tersembunyi dan hanya bisa diakses dengan trekking ringan, menambah sensasi petualangan bagi para pengunjung.

Selain pantai, Gunungkidul juga menyimpan keindahan alam lain seperti Goa Pindul, yang terkenal dengan aktivitas cave tubing-nya. Menyusuri sungai bawah tanah di dalam gua sambil duduk di ban karet adalah pengalaman unik yang hanya bisa ditemukan di tempat ini. Ada juga Air Terjun Sri Gethuk, yang menawarkan suasana asri di tengah hutan dan aliran air yang menenangkan.

Bergeser ke barat Yogyakarta, kita akan menemukan kawasan Pegunungan Menoreh yang membentang di wilayah Kulon Progo. Kawasan ini merupakan surga bagi pecinta trekking dan wisata alam. Puncak Suroloyo, salah satu titik tertinggi di Menoreh, menyuguhkan pemandangan spektakuler berupa Candi Borobudur yang terlihat dari kejauhan, serta lautan kabut yang menyelimuti pagi hari. Tempat ini juga dipercaya sebagai lokasi bertapa tokoh pewayangan, membuatnya kaya akan nilai spiritual dan budaya.

Di sekitar Pegunungan Menoreh, terdapat pula Air Terjun Kedung Pedut, dengan kolam berwarna biru kehijauan yang memesona, serta Ekowisata Kalibiru, yang menawarkan pemandangan Waduk Sermo dari ketinggian. Selain menyegarkan mata, tempat-tempat ini juga memberikan pengalaman yang menyatu dengan alam. Aktivitas seperti flying fox, hiking ringan, dan berfoto di gardu pandang sangat digemari pengunjung.

Keunikan alam Jogja juga tercermin dalam keberadaan Gunung Merapi di utara, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Meskipun berada di zona rawan bencana, wilayah ini dikembangkan sebagai kawasan wisata edukatif seperti Lava Tour Merapi. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan jejak letusan dahsyat sambil mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat sekitar yang resilien.

Eksplorasi alam Jogja adalah perjalanan yang penuh kejutan. Dari debur ombak pantai hingga ketenangan pegunungan, semuanya menyatu dalam lanskap yang menawan. Setiap sudutnya menyimpan cerita, baik dari sisi geologi, budaya, maupun kehidupan masyarakat lokal. Jogja membuktikan bahwa keindahan tidak hanya terletak pada sejarah dan seni, tetapi juga pada lanskap alam yang memanjakan mata dan menyentuh jiwa.

Sunscreen Aerosol Anti Ribet, Bagaimana Kualitas Proteksinya Terhadap Kulit?

Sumber : anessa.id Sunscreen telah menjadi bagian penting dari rutinitas perawatan kulit, terutama di tengah kesadaran akan bahaya sinar UV...