Kamis, 27 Maret 2025

Memasak Lebih Mahal dan Ribet, Mahasiswa Ngekos: Membeli Lebih Praktis

        

Sumber : Beautynesia

Kehidupan mahasiswa yang tinggal di kos-kosan sering kali diwarnai dengan rutinitas yang padat dan anggaran yang terbatas. Salah satu hal yang kerap menjadi dilema adalah masalah makan sehari-hari. Banyak mahasiswa yang merasa kesulitan antara memasak sendiri atau membeli makanan dari luar. Di tengah kesibukan yang padat, banyak mahasiswa yang akhirnya memilih untuk membeli makanan daripada memasak sendiri, meskipun harga makanan di luar seringkali lebih mahal. 

Kesibukan dan Waktu Terbatas

       Salah satu alasan mengapa banyak mahasiswa ngekos memilih untuk membeli makanan adalah karena keterbatasan waktu. Sebagai mahasiswa, banyak waktu yang dihabiskan untuk kuliah, tugas, dan kegiatan organisasi. Waktu yang terbatas seringkali membuat mereka tidak sempat untuk memasak makanan. Memasak membutuhkan persiapan yang cukup lama, mulai dari berbelanja bahan makanan, mempersiapkan peralatan dapur, hingga proses memasak itu sendiri. Bagi mahasiswa yang tinggal di kos-kosan dengan fasilitas dapur terbatas, proses memasak bisa menjadi kegiatan yang sangat merepotkan.

     Selain itu, setelah seharian penuh beraktivitas, banyak mahasiswa yang merasa lelah dan lebih memilih untuk membeli makanan yang siap saji agar bisa lebih fokus pada tugas-tugas atau istirahat. Meskipun membeli makanan harganya bisa sedikit lebih mahal, namun hal ini dirasa lebih praktis dan efisien dalam hal waktu dan tenaga.

Biaya Memasak yang Tidak Selalu Lebih Murah

        Satu hal yang seringkali menjadi alasan mengapa mahasiswa berpikir dua kali sebelum memasak adalah biaya yang harus dikeluarkan. Meskipun tampaknya memasak lebih murah, kenyataannya, bahan-bahan makanan yang dibeli untuk satu kali masak sering kali menghasilkan sisa yang tidak dapat dihabiskan dalam sekali waktu. Sebagai contoh, membeli sayuran, minyak, atau bumbu masak dalam jumlah besar tidak selalu efisien untuk satu orang, apalagi jika hanya memasak dalam jumlah sedikit.

        Bagi mahasiswa yang tinggal di kos-kosan, banyaknya bahan makanan yang tidak terpakai justru akan menjadi pemborosan, terutama jika bahan makanan tersebut harus disimpan dalam jangka waktu lama. Dalam hal ini, membeli makanan siap saji dari luar justru lebih praktis dan menghindarkan pemborosan bahan makanan yang tidak terpakai.

Fasilitas Dapur yang Terbatas

        Sebagian besar mahasiswa yang tinggal di kos-kosan tidak memiliki dapur pribadi yang memadai. Fasilitas dapur yang terbatas, seperti kompor listrik, ruang masak yang kecil, atau bahkan tidak adanya alat masak yang lengkap, membuat memasak menjadi hal yang sulit dan tidak menyenangkan. Keadaan ini tentu mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk lebih memilih membeli makanan dari luar dibanding harus repot memasak sendiri.

        Bahkan jika ada dapur yang tersedia di kos-kosan, banyak mahasiswa yang merasa kurang nyaman memasak di sana karena terbatasnya ruang dan fasilitas. Dapur bersama yang digunakan oleh banyak orang juga meningkatkan kemungkinan alat masak yang tidak terawat atau kotor, yang tentunya membuat kegiatan memasak menjadi kurang menyenangkan.

Membeli Makanan Lebih Praktis

        Selain faktor waktu, biaya, dan fasilitas dapur, kepraktisan membeli makanan juga menjadi alasan utama mengapa mahasiswa ngekos lebih memilih untuk membeli makanan. Dengan banyaknya pilihan makanan siap saji yang tersedia di sekitar kampus atau kos-kosan, mahasiswa dapat dengan mudah membeli makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka. Banyak tempat makan yang menawarkan menu murah, seperti warung makan, kedai kopi, atau aplikasi layanan pesan antar yang memudahkan mahasiswa untuk membeli makanan tanpa harus keluar kos.

        Dengan berbagai pilihan yang tersedia, membeli makanan menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari tanpa perlu repot memikirkan bahan, peralatan, dan waktu yang dibutuhkan untuk memasak. Mahasiswa bisa memilih menu yang sesuai dengan anggaran dan menikmati makanan dengan cepat tanpa ribet.


        Di tengah rutinitas yang padat dan anggaran yang terbatas, mahasiswa ngekos sering kali merasa bahwa memasak sendiri lebih mahal dan ribet dibandingkan membeli makanan dari luar. Dengan keterbatasan waktu, biaya, fasilitas dapur, dan kenyamanan yang ditawarkan, membeli makanan siap saji menjadi pilihan yang lebih praktis dan efisien. Meskipun harga makanan dari luar bisa saja lebih mahal, kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan oleh pilihan ini membuat banyak mahasiswa merasa lebih nyaman dan puas. Pada intinya, memilih antara memasak dan membeli makanan bergantung pada prioritas dan kenyamanan masing-masing mahasiswa. Namun bagi sebagian besar mahasiswa ngekos, membeli makanan memang lebih praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sunscreen Aerosol Anti Ribet, Bagaimana Kualitas Proteksinya Terhadap Kulit?

Sumber : anessa.id Sunscreen telah menjadi bagian penting dari rutinitas perawatan kulit, terutama di tengah kesadaran akan bahaya sinar UV...